1. KLASIFIKASI
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Chondrichthyes
Subkelas : Elasmobranchii
Superordo : Selachimorpha
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Chondrichthyes
Subkelas : Elasmobranchii
Superordo : Selachimorpha
Genus : Carcharinus
Spesies : Carcharinus longimanus
(Argomakmur.wordpress.com/taksonomi-ikan/)
2. MORFOLOGI
Cucut adalah sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang muda yang lengkap dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping, atau dimulai sedikit di belakang, kepalanya. Cucut mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika air. Mereka mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan (Argomakmur.wordpress.com/taksonomi-ikan/).
Dinas Perikanan dan Kelautan Cilacap (2003), mengatakan ikan cucut memiliki ciri morfologi antara lain :
1. Bentuk umum dari ikan cucut, beberapa ikan cucut hampir mempunyai bentuk umum yang relatif sama yaitu fusiform, kecuali beberapa famili seperti famili Rhinidae, Rhynchobatidae, Sphymidae dan Squantinidae.
2. Bentuk kepala meliputi bentuk kepala, panjang kepala, bentuk moncong, bentuk mulut, besar dan kecil mata, letak mata, gigi, ada tidaknya spirakel, dan ada tidaknya labial furrow.
3. Bentuk sirip meliputi bentuk sirip (kerucut atau membulat) panjang dan lebar sirip, keberadaan sirip (dorsal (1,2),pectoral, anal dan caudal fin), jarak antara sirip, dm lain sebagainya.
4. Ada tidaknya anterior dan inner margin pada sirip, panjang predorsal, panjang precaudal ada tidaknya precaudal pit dan lain sebagainya.
3. HABITAT
Ikan cucut atau hiu (shark) termasuk dalam sub kelompok (sub grup) Elasmobranchii dari kelompok (grup) ikan Cartilaginous. Saat ini tercatat sedikitnya 370 species ikan cucut di dunia, sebanyak 84 spesies telah dikenali di Indonesia. Pada umumnya ikan cucut bersifat predator. Adapun habitatnya bervariasi dari perairan dekat pantai (inshore) hingga palung dalam (trench).
Umumnya ikan cucut berbiak dengan cara melahirkan (vivipar) dan bersifat antara lain fekunditas rendah, dewasa pada umur yang relatif tua, masa mengandung yang lama dan berumur panjang (mampu mencapai 45-50 tahun). Dari segi perikanan, ikan cucut merupakan salah satu komoditas bernilai ekonomis tinggi terutama siripnya sehingga banyak nelayan yang sengaja menangkap cucut untuk diambil siripnya, sedangkan bagian tubuh lainnya dibuang ke laut.
Dibandingkan dengan jenis perikanan lainnya, perikanan cucut di Indonesia termasuk yang paling sedikit informasinya. Beberapa pakar mengestimasi potensi cucut mako (Isurus paucus) sekitar 16.202 ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan sekitar 52,6 %. Sedangkan jenis cucut lainnya belum diketahui statusnya. Jenis ikan cucut hasil penelitian Balai Riset Perikanan Laut tahun 1999-2000 di Samudera Hindia teridentifikasi sebanyak 43 spesies. Jenis ikan cucut yang dominan didaratkan di Pelabuhan Perikanan Tanjung Luar adalah : Carcharhinus hemiodon, Prionace glauca, C.amboinensis, C. longimanus, Sphyrna lewini. Jenis ikan cucut yang dominan didaratkan di Pelabuhan Perikanan Cilacap adalah: Alopias pelagicus, Carcharhinus falciformis, Alopias superciliosus, Prionace glauca, Alopias vulpinus