Ikan
Turbot (Psetta maxima) adalah spesies
laut bentik. Ikan ini termasuk dalam jenis ikan demersal karena hidup di dasar
berpasir dan berlumpur, dari perairan dangkal hingga 100 m. Individu yang lebih
muda cenderung tinggal di daerah dangkal. Cryptic, meniru warna substrat, dan
bersifat karnivora, pada fase juvenil memakan moluska dan krustasea, dan pada
ikan dewasa makanan utamanya ikan dan
cumi. Ikan ini banyak ditemukan di Laut Icelandic sampai ke Mediterrania.
Ikan Turbot bertelur antara bulan Februari dan April di daerah Mediterania dan
antara bulan Mei dan Juli di daerah Atlantic. Larva yang awalnya
simetris, tapi pada akhir metamorfosis (hari
ke 40-50, 25 mm) mata kanan telah pindah ke kiri, memberikan bentuk yang
asimetri. Sebelumnya dikenal sebagai Scophthalmus maximus.
Semua spesies teleost (ikan bertulang) flatfish telah berevolusi untuk hidup pada atau dekat dasar laut.
Mereka berbentuk datar karena mereka benar-benar berbaring di satu sisi tubuh
mereka, dan mata yang akan berada di bawah bermigrasi ke sisi atas selama pengembangan
awal. semua larva flatfish berenang
bebas dan planktonik, dan berorientasi secara normal seperti ikan bulat
bertubuh. Proses perubahan menjadi satu sisi dan menjadi datar disebut
metamorfosis, dan dalam kasus turbot terjadi antara hari ke 14 dan Hari ke 25
setelah menetas. Sebenarnya ada 3 spesies flatfish
di Eropa, semua termasuk dalam famili Bothidae yaitu, Atlantic turbot, Black
Sea turbot, Brill.
Black Sea Turbot atau yang disebut Kalkan, (Psetta maxima, mantan Psetta
maeotica) telah menjadi salah satu yang paling populer dan tinggi nilai pasar
ikan di Turki. Persaingan antara petani berhadapan dengan laut bass dan
produksi ikan air tawar laut serta krisis ekonomi di seluruh dunia, telah
menyebabkan sektor untuk mencari spesies ikan baru.
Oleh karena itu, prospek Kalkan diharapkan
oleh petani ikan meningkat. Namun, di Turki, Kalkan berbudaya belum memberikan
kontribusi di pasar, karena kekurangan informasi mengenai teknik membesarkan,
bahkan setelah pembentukan teknik produksi benih Kalkan.
Persiapan wadah
Turbot dipelihara dalam
wadah yang terbuat dari besi, beton, batu bata, atau fiber glass dengan kedalaman wadah kurang dari 100 cm dengan
kedalaman air kurang dari 70 cm. Bentuk wadah bisa kotak, melingkar dan
mengerucut. Turbot membutuhkan media air yang dingin, temperatur air tidak
boleh lebih dari 18ºC karena jika lebih akan menyulitkan budidaya Turbot. Turbot
membutuhkan air yang bersih. Untuk itu, suplai air harus bebas dari segala jenis
larutan kimia ataupun kontaminasi biologis.
Untuk mengendalikan
intensitas cahaya dan untuk meminimalkan perubahan mendadak peningkatan suhu
air serta untuk mencegah perubahan mendadak salinitas dari hujan lebat, tangki
pemeliharaan dalam ruangan juga bisa digunakan.
Ikan Turbot dapat kehilangan nafsu
makan apabila dihadapkan dengan intensitas cahaya yang tinggi. Selain itu sinar
matahari langsung memungkinkan tumbuhnya zat yang tidak menguntungkan di dalam
tangki, sehingga Turbot sangat mudah terinfeksi parasit dan bakteri.
Oleh karena itu,
dianjurkan untuk budidaya ikan Turbot fasilitas indoor membutuhkan shading yang tepat. Untuk tujuan ini
bahan industri murah harus dimanfaatkan untuk meminimalkan biaya investasi
awal. Disarankan untuk menginstal ventilasi di bagian atas atap untuk
melepaskan udara panas di daerah budidaya selama musim panas.
Pemilihan indukan masih banyak dilakukan
dengan mengambil stok indukan dari alam bebas. Pakan untuk indukan berupa
cincangan ikan-ikan kecil 13-17% dari total biomassa untuk indukan Turbot muda
dan 5-9% dari total biomassa untuk indukan yang lebih besar tiap minggu. Selain
itu diinjeksikan suplemen terutama vitamin C 600mg/kg ikan dan E 800mg/kg ikan
tiap minggu.
Dalam penangkaran induk untuk rentang
turbot dengan tangki bervolume 4-10 m3, dan biasanya penuh dengan
ikan kepadatan hingga 10 kg/m2, dengan jantan : betina rasio 1:1.
Tangki yang disertakan dengan suhu air yang dikendalikan dalam rangka
mempertahankan kondisi optimum, biasanya mencerminkan kondisi di North Sea. Pertukaran air umumnya cukup
rendah, tetapi aktif, air jarang diperlukan untuk induk turbot di sebagian
penetasan di wilayah Eropa. Pemanasan air dari hatchery induk mungkin lebih diperlukan.
Perkembangan
hatchery turbot tergantung pada pengendalian produksi telur yang dikeluarkan
dari pemijahan kultivan. Teknik pemijahan pertama turbot terdiri dari
pengumpulan telur yang dibuahi secara alami dalam tangki, dengan atau tanpa
hormon synchronization.3-5. Sekarang pematangan alami diikuti oleh gamet
pengupasan dari jantan dan betina lebih diminati dalam pembenihan.
Proses pemijahan
Turbot dapat
distripping secara manual selama musim bertelur, dengan betina berovulasi
beberapa kali selama musim, pada siklus yang bervariasi antara individu tetapi
yang umumnya 2,5-3 hari. Bobot indukan biasanya bervariasi, dan jantan biasanya
lebih kecil dari betina. Stripping biasanya dilakukan di luar tangki induk
karena kemudahan penanganan turbot dewasa. Fertilisasi terjadi segera setelah pengumpulan
telur, dan baik teknik basah dan kering dapat digunakan.
Setiap betina dapat bertelur
beberapa kali, hingga 12 kali bertelur per musim. Jumlah telur yang dikumpulkan
per kg betina tiap musim bertelur sangat bervariasi., rata-rata 430.000.
Rata-rata jumlah yang layak embrio yang dihasilkan oleh pembuahan buatan
tergantung pada keterlambatan diamati antara waktu ovulasi dan stripping. Setelah
pengupasan, telur dan sperma dicampur tanpa air laut. Lima sampai sepuluh menit
kemudian, air laut dituangkan di atas sel. Telur tersebut kemudian ditempatkan
dalam inkubator. Nilai rata-rata dari tingkat viabilitas (embrio dikeluarkan
dari telur dilucuti) adalah 33%. Hasil serupa mungkin diperoleh dengan
pemijahan alami.
Inkubasi
Sekitar 80-90% dari
telur yand distripping dari betina yang baik akan tampak benar-benar dibuahi
dan mampu diinkubasi, dan ini dilakukan dalam bak berbentuk kerucut dengan
volume sekitar 70 L. Pengendalian suhu air dan kebersihan sangat penting selama
tahap ini - suhu optimum tampaknya berada di sekitar 12 º C, dan air biasanya
disaring dan disterilkan dengan UV. Ada beberapa kecenderungan telur menggumpal
bersama-sama, sehingga aerasi lembut umumnya digunakan untuk mencegah hal ini.
Telur mati yang turun
ke bagian bawah bak kerucut selama inkubasi harus dihapus secara teratur untuk
menjaga kualitas air. Untuk Itu bak inkubasi dapat dilengkapi dengan mekanisme pembilasan
dasar, tapi tabung penyedot sederhana dari permukaan akan menghapus telur mati
sangat efisien. Menjelang akhir inkubasi telur, (4 hari) telur dapat dijaring
denagn lembut keluar dan permukaan disterilkan dengan asam peroxyacetic.
Pemeliharaan
larva
Larva yang baru menetas berukuran
sekitar 3 mm, berat antara 0,1-0,2 mg, berbentuk simetris, dan vesikel yolk
berkembang dengan baik. Saluran pencernaan dibedakan dan ditutup anterior, dan
mata yang masih belum berfungsi. Ini adalah periode embrio. Antara hari ke 2
dan 3, mulut terbuka dan memakan secara eksogen dimulai sementara yolk sac cadangan
dan globul minyak dengan cepat dimobilisasi dan akan menghilang pada hari ke 5
dan 7.
Setelah
kuning telur habis, makanan yang baik
untuk larva Turbot adalah Nauplii dari calanoid copepoda karena kandungan asam
lemak yang cocok untuk pertumbuhan larva. Selain itu dapat juga diberikan
Rotifer Brachionus plicatilis
(diberikan untuk larva berumur 10 hari) dan Brachiopod, Artemia (diberikan untuk larva berumur 3
hari).
Dalam perawatan larva ikan turbot pemberian
antibiotik juga dibutuhkan. Antibiotik ditambahkan ke budidaya larva yang dapat
diandalkan untuk mengontrol bakteri dan meningkatkan peluang merangsang
kekebalan terhadap obat. Desinfeksi telur menggunakan yodium (I-PVP:
beryodium-polyvinylpyrolidone di 4% o, selama 5 menit) dianjurkan.
Setelah menjalankan setiap penetasan, pemberian fasilitas desinfeksi
diperlukan.
Tahap Penyapihan (Wheaning Phase)
Menyapih
dapat dimulai secara langsung dalam tangki larva 1 minggu sebelum perubahan
fasilitas, tapi tangki khusus yang direkomendasikan untuk membatasi penanganan
ikan selama penyapihan. Dua jenis tangki penyapihan yang digunakan yaitu,
tangki melingkar dengan kerucut atau basis semi-bulat atau, datar, tangki
melingkar atau persegi. Outlet harus dipasang dengan nilon keranjang jala besar
yang diambil dari ketika makanan inert digunakan secara eksklusif. Tangki fiber
glass 2 x 2 x 0,5 m yang paling umum.
Ukuran
terbaik untuk pelet tergantung pada kadar air dan harus terus menerus disesuaikan
dengan ukuran ikan. Makanan yang
diberikan harus menarik ikan unntuk menyantapnya (bisa dengan diberi stimulan
atau tekstur yang lembut). Ikan juga harus diberi air yang stabil untuk
mencegah polusi yang berlebihan pada wadah.
Nutrisi yang harus mendapat perhatian lebih untuk juvenil turbot adalah
HUFA dan vitamin. Protein dan lemak kasar berkisar antara 50-60% dan 10-15%.
Pelet
basah digunakan pada awal penyapihan adalah diekstrusi melalui
lubang berukuran 630-1000 µm.
Ukuran kering runtuh umumnya meningkat 400-600 (50-500 mg ikan) untuk 630-800 µm
(500 sampai 1000 mg ikan) dan 1.5 mm setelahnya.
Hasil
fase menyapih (Weaning phase) yang baik adalah, dalam kondisi yang baik, 50% larva
mendapatkan asupan makanan buatan dan mencapai tingkat kelangsungan hidup
sebesar 90% sampai hari ke-90 setelah penetasan dari telur. Hasil tersebut diperoleh
pada skala percontohan (sebanyak 20.000 juvenil dari 100 mg berat awal).