Klasifikasi ikan tiga wajah (Otolithes ruber, Bloch dan Schneide)
2.1 Klasifikasi
Ikan
tiga wajah adalah Jenis ikan yang hidup
diperairan dangkal dan banyak ditemui di bagian selatan Indonesia. Klasifikasi
ikan tiga wajah (Otolithes ruber, Bloch dan Schneider) adalah sebagai berikut :
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Pisces
Subkelas :
Teleostei
Ordo :
Percomorphi
Famili :
Sciaenidae
Genus :
Otolithes
Spesies :
Otolithes ruber Bloch dan Schneider
Ikan
ini memiliki nama local di masing-masing daerah antara lain yaitu :
Jawa Tengah dan Jawa Timur : Tiga wajah, ganglamo,
grabag
Jawa Barat :
Grabah, grabak, dan melontok
Indonesia :
Tiga wajah, jarang gigi, tetet, gelik.
Ikan
tiga wajah mempunyai ciri-ciri dengan kepala yang meruncing tumpul (lebar tubuh
4-5 kali dari panjang buku), tubuhnya agak sedikit membumbung, mulut besar,
terminal, rahang bawah panjangnya lebih dari setengah panjang kepala. Posterior
lubang hidung oval, menutupi mata, mendekati anterior lubang hidung bulat
kecil, tulang punggung belakang ikan tiga wajah kira-kira setengah dari
panjangnya rusuk. Jarak antara mata dan bibir atas ikan ini lebih panjang dari
pada diameter mata. Gigi terdiri atas dua seri dengan dua gigi taring dirahang
atas dan satu gigi taring di rahang bawah. Ikan tiga wajah memiliki sirip dorsal
sebanyak 9-10 sirip keras diikuti oleh takik, lalu bagian kedua dari sirip
mempunyai 2 sirip keras dan 7 sirip lunak, sirip keras kedua pendek dan lemah.
Gelembung renang ikan ini mempunyai arborescent appendages sebanyak 32 sampai
36 pada ikan yang dewasa. Ikan tiga wajah mempunyai sisik sikloid dengan
beberapa sisik ktenoid pada bagian bawah badan belakang. Garis rusuk ikan tiga
wajah mencapai ujung dan sirip caudal. Warna ikan agak keperak-perakan D x 27 –
31 ; A II < ; LL 60 ; Gr 22- 27.
2.2 Biologi
Reproduksi
Reproduksi
adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk
melestarikan jenis atau kelompokmya. Reproduksi merupakan aspek penting dalam
pengelolaan suatu suatu sumberdaya perairan. Keberhasilan suatu spesies ikan dalam
daur hidupnya ditentukan oleh kemampuan ikan tersebut untuk bereproduksi di
lingkungan yang berfluktasi guna menjaga keberadaan populasinya ( Moyle and
Cech,1988 )
Ikan
tiga wajah merupakan jenis hewan ovivar yakni jenis ikan yang menghasilkan
telur dan membuahinya di luar tubuh, dengan jumlah telur yang banyak, berukuran
kecil dan mengapung. Aspek reproduksi meliputi rasio kelamin, tingkat
kematangan gonad (TKG), indek kematangan gonad (IKG), ukuran pertama kali
kematangan gonad, fekunditas,diameter telur dan pola pemijahan. Penyatuan gamet
jantang dan gamet betina (telur) akan membentuk zigod yang selanjutnya
berkembang menjadi generasi baru.
Pada
umumnya proses reproduksi pada ikan dapat, di bagi dalam tahap, yakni tahap pra
spawning, dan post spawning. Pada ikan tiga wajah perkembangan awal daur hidup
terbagi limka periode perkembangan utama yaitu pendek telur, larva, juvenite,
dewasa dan periode tua (senescent) (Balon 1975,1992)
2.3 Kebiasaan
Makan
Makanan
merupakan factor yang sangat penting untuk pertumbuhan individu dan
kelangsungan hidupnya. Pertumbuhan di pengaruhi kuantitas, kualitas dan ukuran makanan.
Pertumbuhan yang optimal memerlukan jumlah dan mutu makanan dalam keadaan cukup
serta sesuai dengan kondisi perairan. Fungsi dasar makanan bagi organisme yaitu
pertumbuhan,perkembangan reproduksi dan kemampuan kelangsungan hidup dimana
semua perlu energy yang berasal daei makanan ( Nikolsky, 1963 )
Makanan
utama yang berubah-ubah pada ikan tiga wajah adalah dari makanan utama berubah
menjadi makanan pelengkap atau makanan tambahan menunjukan bahwa ikan tiga
wajah memiliki selektif yang rendah atau bersifat generatif terhadap makananya.
Perubahan ukuran pada ikan tiga wajah menyebabkan perubahan kesukaan terhadap
jenis makanan yang di konsumsi. Pada ikan jantan relung terbesar terdapat pada
selang ukuran 186 – 205 mm dan luas relung terbesar ikan betina terdapat pada
ukuran 246 – 265 mm yaitu sebesar 8,849 dan 7,634.
Ikan
tiga wajah termasuk ikan karnivora dan tergolong ikan yang bersifat euryphagus
dengan makanan yang umum di temui adalah ikan dan udang penaeid. Ikan tiga
wajah ikan yang cenderung memilih makanan yang hampir sama dalam tiap ukuran
akan tetapi terjadi pergeseran makanan utama menjadi makanan pelengkap atau
tambahan dan ini menunjukan persaingan intraspesies yang terjadi cukup rendah.
Makanan
utama yaitu makanan yang di makan dalam jumlah besar,makanan pelengkap yaitu
makanan yang sering di temukan dalam jumlah besar dan sering di temukan di
saluran makanan tetapi jumlahnya sedikit, makanan tambahan yaitu makanan yang
terdapat dalam saluran pencernaan dalam jumlah sedikit dan makanan pengganti
yaitu makanan yang di komsumsi jika makanan utama tidak tersedia.
2.4 Habitat
Secara
geografis ikan tiga wajah banyak di temui di bagian utara dan di bagian selatan
Indonesia. Bagian utara Indonesia meliputi Sumatera (ranjang, padang pariaman,
Bangka dan nias). Kalimantan bagian selatan Indonesia meliputi jawa (Jakarta,
Cirebon, Tegal, Semarang dan Madura).
Ikan tiga wajah merupakan ikan yang
hidup di daerah muara pasir, pada perairan selatan mangrove muara sungai Berau
Kalimantan Timur, komunitas ikan di dominasi oleh ikan-ikan family sciaenidae
seperti otolithes ruber, Bloch dan Schneider. Ikan tiga wajah ini juga di
temukan sepanjang bagian utara dan bagian selatan Indonesia sampai ke
Qveensland (Australia), juga bagian barat sampai ke Afrika selatan dan utara
sampai ke jepang. Ikan ini mempunyai daerah distribusi Afrika selatan, termasuk
madagaskar, timur sampai ke laut Cina selatan dan Qveensland (Australia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar